Sidenotes of Life

Hola!  Janji untuk menulis tentang K2N sepertinya sudah lama ya. Namun selalu berakhir wacana :') Hari ini buka-buka file K2N dan gak sengaja nemu artikel K2N yang gw tulis. Jadi, here comes first part of K2N story ya :) Enjoy! (PS: Cek juga video K2N Desa Tugu Selatan di Link ini -- https://www.youtube.com/watch?v=jGhJAcE3eZo )   KALA PENGABDIAN DI KAWASAN WISATA Olivinia Qonita Putri Fakultas Kesehatan Masyarakat Pagi itu matahari bersinar seperti biasa di Desa Tugu Selatan tepatnya di wilayah Gunung Mas. Semburat kuning menyinari setiap jengkal kebun teh di sini. Ibu pemetik teh bertopi besar lengkap dengan sepatu boot sudah berjalan di tengah dingin udara pagi. Pun bapak-bapak yang bekerja sebagai penjaga kebun dengan tabung pestisida di pundaknya. Pagi itu berjalan biasa. Namun kami, peserta Kuliah Kerja Nyata UI, tampak mulai kelelahan. Rumah yang dihuni lima belas perempuan ini sunyi. Semua masih terlelap. Sepuluh hari terakhir dari kegiatan pengabdian mung

Assalamualaikum semuanya! H-1 lebaran nihh time sure go fast! Sebel yak akhirnya gw ga konsisten lagi nulis blog huhu :’’’) baru nulis lagi sekarang. Hem, many things happen in ramadhan and I would tell about it latter. Oke, di postingan #campushighlight kali ini gw mau ceritain organisasi yang gw ikutin di tahun 2015. Sebelumnya gw juga pernah cerita tentang kegiatan gw di tahun pertama kuliah di posting ini http://oliviniaqp.blogspot.com/2013/10/oktober-yang-datang-terlalu-cepat.html  Disana gw udah ceritain dikit tentang Bimkes dan Suma. Ada satu yang belom cerita yaitu PdanK but let’s save it latter #dasarprocastinator Tahun 2015 ini gw terdaftar di tiga organisasi: OHSC, Preventia dan BIMKMI. Motivasi ikut kegiatan ginian karena minat, diajakin dan juga bingung pulang kampus mau ngapain (anak tahun ketiga udah gini banget gak sih?). Sebenernya gw itu introvert banget, suka merasa drained kalau lagi kebanyakan komunikasi sama orang. Kalau udah gitu biasanya gw

So, what we do in this program? As I said before, we mainly focus on managing waste from Gunung Mas in order to save Ciliwung. Di proposal, kita mengajukan pengangkutan sampah (sesuai kayak program Advokasi). Namun saat survey lanjutan, ternyata disana udah ada cikal bakal Bank Sampah yang digerakkin sama IPB namun tidak berkelanjutan. Melihat potensi Bank Sampah ini, kami akhirnya switch dari pengangkutan ke pengadaan Bank Sampah. Why? Simply karena pengangkutan sampah di wilayah pegunungan sulit, medan terjal dan berbatu. Lagipula, tanpa ada usaha untuk mengurangi volume sampah, pengangkutan sampah sesungguhnya hanya “memindahkan masalah” dari penumpukan sampah di warga ke TPS. Sedangkan, dengan Bank Sampah, warga bisa mendapatkan keuntungan ekonomis sekaligus menjadi termotivasi dan terbiasa untuk memilah sampah. Alhamdulillah, meskipun jarak Depok-Cisarua lumayan jauh (sekitar 6 jam pp kalau naik angkot), kita terbantu banget karena sudah menemukan kader ya

Setelah gw tau kalau PKM M tugsel berhasil lolos didanai Dikti, gw langsung merencanakan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Here I act as project leader, so I have responsibility to plan it well. And that was the first time I got my PKM lolos didanai dikti. I’ve submitted some PKM back then, but none of them granted. And knowing that there’s only three team in FKM who granted by Dikti, I feel a bit…. proud, I guess?   But holding a PKM project is not an easy job. Or you can read this as: “OMAIGAD THAT’S QUITE LOT OF SHITTY STUFF WITH PKM, I MUST SAY!” How could I describe it? Lets use Expectation VS Reality mode: Expectation: Yes, I granted IDR 10.000.000 yuhuu so let’s make a good program. We start from this to this and that *and bunch of plan* Reality: Uang turun bertahap. Tahun ini dana dikasih dalam presentase 70% : 30%. Pengumuman PKM lolos didanai bulan januari, dana 70% baru turun bulan April sementara monev awal Juni dan kita diminta sudah menyel

Hai! Tonight I suppose to write about K2N (Yap, I listed some remarkable event in campus and place them in order hahaa yeah I guess I’ve been taken this #CampusHighlight quite seriously lol) but I feel a sudden urge to write this first, about PKM M which I run this semester. So, PKM M (Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat) is social project competition held by Dikti (or Ristekdikti). Kayaknya semua mahasiswa familiar deh sama PKM ini. Quite mirip HAA yang gw post sebelumnya, di PKM kita ngesubmit proposal kegiatan sosial yang ingin kita lakukan. Then, if it interesting enough, Dikti will give us money to implement our program. At the end, Dikti will monitor and evaluate our program. Team with good score will represent his/her univ to Pimnas, which if they won, would bring Univ’s pride (and money for sure) The idea of submitting proposal come because we (peserta K2N di tugsel), specially the advocacy team, didn’t feel that our advocacy succ

Hola! Di post kedua #CampusHighlight gw mau ceritain pengalaman gw saat mengikuti Nutrifood Health Agent Award (HAA) 2015. HAA merupakan lomba yang diadakan Nutrifood dimana peserta diminta untuk membuat rancangan proyek sosial berupa edukasi gizi di sekolah dasar.  Gw mengikuti lomba ini bareng Miran dan Rahmah.Kita bertiga semangat banget buat ngikutin HAA ini. Kalau motivasi terbesar gw sih pengen keliling kantor Nutrifood hahaha cetek amat yak motivasinya? :’’D tapi beneran, kepengen banget ke kantor Nutrifood loh, sekepengen itu. Gw udah lama ngekepoin Nutrifood and I found that they really care about employee satisfaction and work balance. Salah satu perusahaan idaman gw buat kerja nantinya. Nah, di tahun ini sistemnya pertama-tama kita submit dulu proposal atau rancangan kegiatan kita. Nantinya, akan dipilih tiga puluh semifinalis untuk mempresentasikan karyanya di kantor Nutrifood. Dari tiga puluh, kepilih finalis sepuluh besar yang akan diberikan dana u

Saat pengumuman finalis, gw lagi di rumah, gak pergi ke kampus seharian itu. Lagi leyeh-leyeh di kasur, suddenly ada notifikasi di grup mapres yang mengumumkan nama-nama lolos final mapres. And I found my name! Sudden tears come out. What I think at that moment “Allah, you know me. You know all my sin. You know I am not performing well on last presentation. What’s your plan to me? How could Allah be so kind by letting me become Mapres finalist? And day pass giving me bunch of revision for paper. Latihan kembali diadakan. Pertama adalah feedback dan konsultasi dengan Pak Pandu. Kedua adalah teknik presentasi oleh pak Zarfiel. In this final stage, I must presenting my paper in english. So, it’ll be more challenging. Tapi memang gw merasakan banget tekanan  dalam diri gw. Each time, I would think like this “I am not gonna make it into top three, it must be either Anita, Arief or Kak Alex.” This negative thinking affect my whole life those days . I feel pressured eve

Motivasi sudah. Lalu? Di ajang Mapres FKM UI tahun 2015 ada perubahan sistem dibanding tahun sebelumnya. Pendaftaran dilakukan dengan menyerahkan CV (yang berisi 10 prestasi terbaik+buktinya) serta tiga usulan topik untuk LKTI. Gw inget banget, deadline pendaftaran hari jumat jam 4 sore. Pas jam 12nya, gw mendem di perpus buat nyari inspirasi topik (long life deadliner liv, God saves your life). Tiga topik yang gw ajukan adalah pendidikan bencana, pengelolaan sampah dan sosialisasi jurnal di mahasiswa (guess Pengben, K2N and Bimkes quite leave something in my mind).  Well, untuk 10 prestasi terbaik, gw masukin INDOHUN conference di solo, juara film UI Art War, IndonesiaMUN, nilai toefl, keikutsertaan di BIMKMI dan BIMKES, jadi PO SF, dapet beasiswa PPA dan dua hal lainnya. Biasa banget yah, begitulah adanya hidup gw hahaha. Selang dua hari,  kita dikasih topik terpilih hasil diskusi oleh juri mapres. And I got disaster education for my paper. Kita dikasih waktu s

So I decided that this topic would come first in #CampusHighlight series It such a loooonggg burning desire to post this (to much, I know). Because back then, joining Mapres is one of the craziest thing happen in this semester. Throwback ke bulan januari tahun 2015. Gw sadar kalau februari bakal ada ajang mapres. Tapi entah kenapa gw masih galau banget. Ikut apa enggak ya? Banyak pertimbangan yang gw buat. Siapapun tau kalau mapres itu bukan lomba sehari jadi. Bukan ajang bangun candi. Siapapun tau kalau mapres itu built from years before, dari menang lomba-lomba nasional maupun internasional, ngumpulin pengalaman untuk punya cv yang kece. Dan gw sadar diri, da aku mah apa atuh , tahun pertama masih galau mau pindah fakultas, tahun kedua nyoba-nyoba organisasi, dan gw belom pernah menang satu lomba karya tulis pun.  Emotionally, I am not qualified to join Mapres. Tapi, itung-itungan kalau pake akal bener, sebenernya everybody got chance to join Mapres. Perhi

Hai Guys Selama itu gak nulis blog, gw jadi agak grogi gitu #apasih Ceritanya gw lagi kena libur tiga bulan yang ketiga kalinya, dua bulan sih tepatnya karena satu bulan kepake buat magang (InsyaAllah agustus nanti). So here I am with some (well, lot of) spare time. Waktu kosong itu kerasa berharga banget sih bagi gw, karena gw sadar semester depan udah tingkat akhir :’’) it means bakal ketemu skripsi. Terus kehidupan pasca kampus yang gabisa ketebak. Mungkin nanti bakal lebih susah nemu spare time kayak gini. Yang bangun pagi bisa tenang dan bisa tidur lagi #lah And lucky me, waktu kosong ini bertepatan dengan bulan Ramadhan. Jadi, momen kayak gini adalah waktu pembelajaran buat bekal gw 11 bulan kedepan. Banyak kegiatan yang mau gw lakukan, mulai dari baca buku-buku terabaikan, niatan mereview materi kuliah biar gak bego-bego amat pas kp, niatan menambah ilmu agama, niat buat lebih ngurusin rumah dan niatan merapikan kenangan. Yap, jadi sekian lama gw dorman di