#CampusHighlight Mapres FKM UI Part 2: Semifinal

-

Motivasi sudah. Lalu?

Di ajang Mapres FKM UI tahun 2015 ada perubahan sistem dibanding tahun sebelumnya. Pendaftaran dilakukan dengan menyerahkan CV (yang berisi 10 prestasi terbaik+buktinya) serta tiga usulan topik untuk LKTI. Gw inget banget, deadline pendaftaran hari jumat jam 4 sore. Pas jam 12nya, gw mendem di perpus buat nyari inspirasi topik (long life deadliner liv, God saves your life). Tiga topik yang gw ajukan adalah pendidikan bencana, pengelolaan sampah dan sosialisasi jurnal di mahasiswa (guess Pengben, K2N and Bimkes quite leave something in my mind).  Well, untuk 10 prestasi terbaik, gw masukin INDOHUN conference di solo, juara film UI Art War, IndonesiaMUN, nilai toefl, keikutsertaan di BIMKMI dan BIMKES, jadi PO SF, dapet beasiswa PPA dan dua hal lainnya. Biasa banget yah, begitulah adanya hidup gw hahaha.

Selang dua hari,  kita dikasih topik terpilih hasil diskusi oleh juri mapres. And I got disaster education for my paper. Kita dikasih waktu seminggu buat nyelesain paper ini. Awalnya, ada sekitar 15 orang yang daftar (masukin cv) namun dalam prosesnya, peserta perlahan berguguran. Gw meminta tolong ke Bu Meily buat jadi pembimbing dalam bikin LKTI ini dan beliau baik banget mau dikonsultasiin <3 Selain ke Bu Meily, gw juga konsultasi ke Pak Pandu karena beliau ketua dewan juri mapres tahun ini.

Kami juga diberikan macam-macam pelatihan dalam mapres ini, pertama adalah pelatihan penulisan karya ilmiah dengan Prof Fatma dan kedua adalah pelatihan …. pelatihan apa ya? lupa. Selain pelatihan dari panitia Mapres, masing-masing himpunan departemen juga ngedrilling mapresnya. Termasuk OHSC, which is di divisi gw yaitu HSE hahaha :’’D Waktu itu kita di drilling sama Kak Agung, K3 2008, Mapres 2 FKM.  Ada juga pelatihan mandiri (and I have to say thank you 1000x ke kusmi yang super gerceps). Kusmi minta tolong ke Kak Aini, Kak Joko dan Kak Ida buat ngedrilling kita bertiga (gw, kusmi, anita). Luar biasa lah menuju presentasi semifinal tekanannya udah berasa banget.
Hari presentasi Semifinal pun tiba! Total ada 10 peserta yang bertahan sampai semifinal. Jackpot! gw dapet urutan pertama untuk presentasi di semifinal. Rasanya campur aduk banget presentasi di promdok, diliat temen-temen seangkatan. Enaknya presentasi awal adalah jurinya masih sedikit yang dateng (gw cuman ada 4 dari total 7 juri saat presentasi) dan masih belom galak pas tanya jawab :’’’) I feel a total relieved after presentasi. Like beban hidup di punggung terangkat :’’) Meskipun kacau sih, kerasa banget groginya pas presentasi. 
Ah, I have to say many thanks to Isna udah bikin ppt cantik dan jadi asrot. I also have to say thanks to Kak Nurul, who checked my paper, Kak Madel for disaster reference, Arief for kindly checking my Paper and give feedback, Geng Nistong buat dukungan dan poster nistanya, BPH OHSC buat support letternya, anak K3 buat drilling dan supportnya aaa so many kind people helping me to pass this semifinal phase!

I have no expectation at all to be finalist. Gimana enggak, presentasi finalis lain keren-keren, lebih niat, keliatan siap. Tapi takdir Allah emang kadang gak terduga dan di luar ekspektasi kita. I make it to Final!


continued on next post!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Memilih Kereta Api Ke Malang

-
Image
Bagian pertama dari cerita jalan-jalan ke Malang adalah memilih kereta api ke sana. Ini ada beberapa jadwal kereta api ke Malang ( http://malangkereta.com/?p=10 ). Nah disitu kita bisa liat kalau kereta dari Jakarta sebenernya ada tiga: Gajayana (Eksekutif), Majapahit (Eko AC) dan Matarmaja (Eko AC). Berhubung kami berjiwa Mahasiswa (baca:kere) maka dipilihlah kereta Matarmaja untuk PP JKT-Malang. Kita reservasi tiket udah H-seminggu dan ternyata tiket balik dengan kereta Matarmaja udah penuh semua, ada lagi tanggal 31. Yakali dah, mati gaya di Malang kalau kelamaan begitu. Yowis pulangnya kita naik kereta Majapahit. Oke, for you guys yang bingung memutuskan naik Matarmaja atau Majapahit, here's some hint that hopefully will help you~ Harga Tiket Kereta Nah ini adalah dasar dari semua perbedaan antara kereta Majapahit dan Matarmaja *lebay*. Walaupun katagorinya sama-sama Ekonomi AC, tapi bedanya bisa dua kali lipat. Harga tiket Matarmaja Rp 130.000 sementara Majapahit R...
Read more

Hari-H Tes GRE: What to expect?

-
Image
Hai! Kemarin, 4 Oktober 2019, gw akhirnya tes GRE di IIEF. Lokasinya ada di Lantai 28 Menara Imperium, Kuningan, Jakarta. Kayaknya tes GRE emang se-Indonesia cuman bisa disini aja. Tes dijadwalkan jam 08.00 tapi sejam sebelumnya gw udah nyampe dan pintunya masih di kunci, wkwk :'') tapi gapapalah daripada telat. Sekitar jam setengah 8, ruangannya akhirnya dibuka.                             Pertama, gw diminta isi kode institusi yang mau dikirimin nilai GREnya di form. Ohiya, kita dapet jatah gratis ngirim ke 4 kampus saat hari tes. Kalau dikirimnya sesudah tes, ETS akan ngecharge kita  US$27 atau sekitar 380 ribu per kampusnya. Yha jadi kumaksimalkan saja tujuan 4 kampus itu meskipun gak tau bakalan jadi daftar semuanya apa enggak hahaha.  Sesudah itu, panitia tes akan meminta kita menyerahkan kartu identitas (KTP/SIM/Paspor) untuk diverifikasi dan satu-satu akan dipanggil untuk security ch...
Read more

On Extroverting an Introvert

-
Image
It goes without saying that I am an Introvert, 100% (well, maybe 80%?). When I first know the term from Susan Cain's TED Talk, I feel a great sense of relief. That I am pretty much normal. That it is okay to be introverted with all of its strengths and weakness. But, recently I think I am playing it too safe, too comfortable. In the middle of a new environment abroad, I need more social fabric than I initially thought. I come across this book from Mba Asnin's IG Story. Curious, I search for the book sample on Kindle, and I am caught! It's sooo hilarious and relatable. At this point, I was already so skeptical about any books on introverts because it has been so cliché and boring. This book comes with a fresh kick without sounding ‘holier than thou’. I immediately order the book from Amazon and it comes right on 24th December, of what feels like a perfect Christmas gift from me to myself haha. The writer, Jessica Pan, is a Chinese-American who moved to London with her husban...
Read more