#CampusHighlight Mapres FKM UI Part 1: Motivation
So I decided that this topic would come first in
#CampusHighlight series
It such a loooonggg burning desire to post this (to much, I
know). Because back then, joining Mapres is one of the craziest thing happen in
this semester.
Throwback ke bulan januari tahun 2015. Gw sadar kalau februari
bakal ada ajang mapres. Tapi entah kenapa gw masih galau banget. Ikut apa enggak
ya? Banyak pertimbangan yang gw buat. Siapapun tau kalau mapres itu bukan lomba
sehari jadi. Bukan ajang bangun candi. Siapapun tau kalau mapres itu built from
years before, dari menang lomba-lomba nasional maupun internasional, ngumpulin
pengalaman untuk punya cv yang kece. Dan gw sadar diri, da aku mah apa
atuh, tahun pertama masih galau mau pindah fakultas, tahun kedua
nyoba-nyoba organisasi, dan gw belom pernah menang satu lomba karya tulis
pun. Emotionally, I am not qualified to join Mapres.
Tapi, itung-itungan kalau pake akal bener, sebenernya
everybody got chance to join Mapres. Perhitungannya kan 20%
IPK, 25% CV, 20% Inggris dan 35% LKTI (not sure about exact percentage, but it
comes near that. Biggest point is LKTI followed by CV). Gw lemah dari segi
CV and I can’t do anything to fix that point in one month (regarding those
point that CV built from years before). But I CAN do with those
3 other components. IPK safe and sound, inggris bisa lah ngomong dikit, LKTI
bisa banget dipoles. So, based on those rational calculation, I decided
to join Mapres.
(Tambahan motivasinya adalah: “Gila, kapan lagi coy ikut ajang
mapres. Tahun depan lu udah skripsian. Its now or never. Let’s try to do
it”)
continued on next post!
Comments
Post a Comment