MENGEJAR SETORAN MDGs 2015, BISAKAH INDONESIA?


      Tanpa terasa, kita sudah memasuki bulan Desember dan tahun akan segera berganti menjadi 2013. Itu artinya tiga tahun lagi menuju tahun pencapaian MDGs. Di tahun keduabelas sejak MDGs disepakati, tentu sudah ada beberapa perubahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa di dunia. Pertanyaannya adalah apakah perubahan tersebut cukup untuk mencapai target di tahun 2015? Kekhawatiran tentang pencapaian MDGs di Indonesia sebetulnya sudah pernah disampaikan di Rapat Kerja Presiden tanggal 19-21 April 2010 di Istana Tampaksiring, Bali. Dikatakan ada tiga sasaran MDGs yang berpotensi gagal dicapai pada tahun 2015: angka kematian ibu yang masih tinggi, pencegahan HIV/AIDS dan indikator tutupan lahan pada sektor kehutanan yang belum optimal. Jika kita melihat tinjauan status pencapaian MDGs bidang kesehatan di Indonesia pada tahun 2010, kita akan mendapatkan fakta bahwa pengendalian kasus TBC sudah tercapai, pengendalian malaria dan penurunan angka kematian anak akan tercapai/on track, sedangkan peningkatan kesehatan ibu dan pengendalian kasus HIV/AIDS memerlukan perhatian khusus untuk bisa tercapai di tahun 2015.
     Salah satu indikator penting dari MDG poin 5 adalah AKI (Angka Kematian Ibu). AKI di Indonesia masih cukup tinggi. AKI tahun 1990 adalah 390 kematian per 100.000 kelahiran hidup sedangkan AKI tahun 2007 adalah 228 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Walau menunjukkan penurunan, angka ini masih jauh dari target tahun 2015 yaitu 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
     Sedangkan, jumlah kumulatif kasus AIDS justru terus meningkat. Tahun 2006 tercatat ada 8.194 kasus HIV/AIDS dan pada tahun 2009 jumlahnya telah meningkat dua kali lipat menjadi 19.973 kasus
     Saya meragukan kedua poin itu bisa dicapai tahun 2015. Pertama, pencapaian hingga saat ini masih jauh dari target. Kedua, kematian ibu dan HIV/AIDS sangat berkaitan dengan perilaku dan kebiasaan masyarakat, butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengubah kebiasaan dan pola pikir yang salah. Ketiga, banyaknya pengalihan isu menjelang 2015, terutama Pemilihan Presiden RI tahun 2014.
     Tidak tercapainya kedua poin ini di tahun 2015 tentu saja menyedihkan. Lima belas tahun adalah waktu yang cukup lama. Perlu diadakan evaluasi besar-besaran oleh Pemerintah terkait poin-poin yang belum tercapai sehingga arah pembangunan setelah tahun 2015 menjadi lebih jelas dan efisien. Selain itu, masyarakat juga harus mengawasi dan mengawal pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan terkait MDGs sehingga target MDGs dapat terlaksana.

Sumber:
ITB. 2010. MDGS Sebentar Lagi, sanggupkah kita menghapus kemiskinan di dunia?. Jakarta: Kompas
BAPPENAS. 2010. Ringkasan Peta Jalan Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia
BAPPENAS. 2010. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia 2010

ditulis untuk sayembara opini mahasiswa Media Preventia desember

Comments

Popular posts from this blog

Memilih Kereta Api Ke Malang

Step by Step & Biaya Surat Sehat LPDP 2019 (RSUD Budhi Asih)

Pengalaman IELTS Computer Based di IALF Jakarta saat Pandemi Covid-19 (Februari 2021)