Refleksi: Menulis bagi saya
Saya baru menyadari setelah membaca statistik post-post dan dokumen-dokumen saya di laptop
saya produktif menulis justru ketika sedang sibuk kuliah. ketika libur, justru saya susah untuk menulis

Hipotesisnya adalah:
saya produktif menulis justru ketika sedang sibuk kuliah. ketika libur, justru saya susah untuk menulis
Hipotesisnya adalah:
- Menulis bagi saya Menyembuhkan. Karena di saat kegiatan kuliah padat dan saya banyak pikiran, saya ingin "lari" dari keadaan dan membagi beban pikiran ke kegiatan tulis menulis
- Menulis bagi saya adalah Merekam. Ketika saya melihat banyak hal, peristiwa dan pengalaman itu bercampur aduk dengan pikiran saya sehingga memaksa dikeluarkan dalam bentuk tulisan
- Menulis adalah "bentuk keberanian yang pengecut". Saya punya ide, tapi saya susah mengemukakan secara lisan. Maka saya menulis sebagai wujud eksistensi ide saya
Ketiga Hipotesis diatas diterima karena sesuai kenyataan
Hipotesis lain:
- Menulis bagi saya adalah Mengarang. Tidak/Belum karena saya kesulitan dalam merangkai ide di kepala ke dalam sebuah cerita/narasi dengan segala ucapan, tokoh, situasi, dan lain lain.
- Menulis bagi saya adalah Keindahan. Tidak/Belum karena menulis yang saya lakukan adalah menggunakan bahasa yang menurut saya bisa langsung membeberkan isi pikiran. entahlah kaidah bahasanya bagaimana
Kedua Hipotesis diatas ditolak karena tidak sesuai kenyataan
Kesimpulan: Menulis bagi Olivinia Qonita Putri adalah kegiatan menyembuhkan, merekam, dan mengeluarkan ide.
Comments
Post a Comment