PETIR! CETAR!

Malam ini, 25/02/2013 saya menyelesaikan membaca novel Dee: Petir, salah satu seri Supernova. Hier is meine review on Goodreads:



Setelah satu persatu karya Dee difilmkan seperti perahu kertas, madre dan supernova, saya tertarik untuk membaca karya-karya Dee. Jujur melihat komentar orang-orang tentang ke'ilmiah'an supernova, saya minder. Bukan apa-apa, saya paling malas membaca novel dengan banyak catatan ilmiahnya. 


Karya pertama Dee yang saya baca adalah Filosofi Kopi, kedua Rectoverso dan ketiga Petir. Filosofi Kopi dan Rectoverso memang memberikan gambaran Dee sebagai penulis yang keren, namun menurut saya dari sekian banyak cerpen di dalamnya, saya hanya menangkap "Malaikat juga tahu" dan "Filosofi kopi" yang layak dinobatkan sebagai karya Dee yang menunjukkan eksistensi penulisannya. Kemudian, dari seorang teman yang gila buku, saya memberanikan diri untuk memulai membaca supernova. dengan satu syarat: "kasih ke gw yang paling ringan dan kocak diantara keempat buku itu!"

Maka dia pilihkanlah Petir sebagai pembuka gerbang gw ke karya-karya supernova. Kesan pertama: unik, beda, cetar membahana. Menurut saya ide-ide Dee di dalam buku itu sangat blak-blakan dan orisinil. Banyak memang penulis yang piawai merangkai kata-kata indah. Namun hanya sedikit penulis yang berani merangkai kata-kata yang tidak indah menjadi kalimat yang indah. Salah satu penulis itu adalah Dee. Membaca kisah Elektra dengan segala kejadian aneh bin ajaib di hidupnya membuat saya tertawa, berpikir, mengerenyit juga menghayalkan hal-hal yang romatis. Namun bertepatan dengan selesainya Petir saya tidak dapat menangkap maksud yang Dee ingin sampaikan. Entah karena cerita di buku itu tidak untuk diselesaikan--melainkan dilanjutkan di buku selanjutnya, atau saya yang tidak dapat menangkap pesannya. Ketika saya googling lagi, saya baru sadar bahwa sebelum kisah Elektra dimulai, intro di buku ini membahas tentang cerita gay. Masih misteri untuk saya menggabungkan ide-ide di buku Petir but after all saya merasa bahwa inilah karya yang pantas membuat Dee terkenal. wait for the next supernova series :D


NB: Bahkan buku yang gw pinjem dari kak Alia masih cover lama loh (gambar kiri)


Comments

Popular posts from this blog

Memilih Kereta Api Ke Malang

Step by Step & Biaya Surat Sehat LPDP 2019 (RSUD Budhi Asih)

Pengalaman IELTS Computer Based di IALF Jakarta saat Pandemi Covid-19 (Februari 2021)