once upon a great [journey to] dream


kisah Alif dan Jurus Golok Kembar Kiai Rais berhasil membuat kedua mata gw terbuka lebar di malam ini


Jadi dari tadi sore entah kenapa mood ilang. fix banget bad mood. pulang, leha-leha, makan super banyak, tidur-tidur dan marah-marah ke adek :'') gaktau kenapa tapi mood gw lagi naik turun banget. motivasi dan tindakan juga begitu. bener-bener labil. makanya makin dipikirin, makin bete sama diri sendiri dan penyakit lamanya kalau udah begini cuma satu: makan. dan ini bener-bener bukan sesuatu yang bagus.

Ditengah semua rasa bete itu, gw baca novel Ranah 3 Warna yang belum tuntas dibaca. Dan entah kenapa mungkin Allah sudah menakdirkan gw untuk membaca buku itu, tepat di bab itu. Bab yang mengisahkan perjuangan Alif untuk dapet pertukaran pelajar ke luar negeri. Alif ini pengen banget ke Amerika dan pengen banget bisa kesana tapi gak ada duit, jadi dia mati-matian nyari info beasiswa dan pertukaran pelajar. Sampai pada akhirnya dia nemu beasiswa ke Kanada, close enough to Amerika. Diceritain disitu, saat tes tertulis, si Alif ini bener-bener prepare segalanya. Dia rajin baca pengetahuan umum seminggu itu, bikin pertanyaan sendiri untuk nguji kemampuan, nanya ke kakak kelas kisi-kisi testnya. Alif lolos tes tertulis! 

Tahap selanjutnya adalah tes wawancara bahasa inggris dan penampilan seni. Walaupun pernah sekolah di pondok madani yang notabene menggunakan bahasa inggris sehari-hari, Alif ngasah lagi kemampuan bahasa inggrisnya. seminggu itu dia hanya dengerin radio bahasa inggris, latihan  pidato. Namun, Alif itu minus banget untuk urusan seni. Hal ini menimbulkan masalah karena 2 dari 3 juri itu adalah orang budaya. Walaupun udah disuruh stop, Alif masih lanjut dan ngasih argumen bahwa Indonesia tidak boleh hanya dilihat dari seni dan pertunjukkan. Indonesia harus memperlihatkan sisi Intelektualnya agar bermartabat di mata negara lain. Ia pun "menjual" dirinya dengan menunjukkan tulisan-tulisannya yang dimuat di koran kampus, nasional dan internasional. And.. he did it! Alif lolos tes dan benar-benar ke luar negeri!


-------------------------------

Cerita ini membawa gw ke ingatan tiga (lupa tepatnya berapa) tahun lalu saat daftar program Bina Antar Budaya, spesifiknya JENESYS. Dari dulu gw pengen banget ke Jepang dan program Jenesys itu dua minggu, gak selama AFS atau YES yang nyampe satu tahun. yeah i did submit it, tapi kalau dipikir-pikir lagi gw bisa menemukan banyak pembelajaran dari situ. Ada satu temen sesama SP yang bernama Chandrika. Chandri ikut juga seleksi Bina Antar Budaya ini, bedanya dia SANGAT niat daripada gw. Ketika puluhan orang lainnya menghadapi tes tertulis dengan woles, Chandrika baca majalah tempo, latihan nulis esay dan juga baca koran tiap hari demi memperluas pengetahuan umumnya. Gw waktu itu juga baca koran (padahal biasanya gak pernah) sampe mama aja terheran-heran :') lanjut, alhamdulillah gw dan Chandri sama-sama lolos tes tahap 1. Tes tahap selanjutnya adalah wawancara. wawancara ini ada dua: bahasa inggris sama bahasa indonesia. Nah lagi-lagi keliatan beda antara yang MAU dan INGIN. gw menghadapi tes wawancara sangat woles, gak latihan apapun. Chandrika, on the other side, nyampe latihan wawancara beneran sama anak temen bokapnya yang udah lolos AFS! OMG! dia juga udah tau pertanyaan apa yang kira-kira bakal diajukan dan bagaimana jawaban dia nantinya. Gw gak lolos tes tahap 2 dan Chandrika lolos kemudian lanjut tahap 3, tahap nasional and... she did it! Chandrika ikut program AFS ke Belgia selama satu tahun.

--------------------------

sekarang di FKM gw sering banget denger kakak kelas exchange atau conference ke luar negeri. Gak usah jauh-jauh, fasil gw aka Kak Wilda super kece udah 2 kali ke luar negeri dengan lomba atau paper. Nanti ketika gw mendaftar exchange ke luar negeri, rasanya gw perlu membaca ulang Bab Jurus Golok Kembar Kiai Rais di novel Ranah 3 Warna biar terinspirasi dan semangat menggebu-gebu untuk selalu menerapkan man jadda wajada dan man shabara zhafira :) I may falls seven times, but I will stand up eight. Suatu saat nanti, gw akan menginjakkan kaki di negeri matahari terbit. Dan saat itulah, mimpi gw akan terasa manis. Yang perlu gw lakukan sekarang adalah bekerja, berdoa dan percaya hal itu akan terjadi. GANBATTE! :)


Comments

Popular posts from this blog

Memilih Kereta Api Ke Malang

Step by Step & Biaya Surat Sehat LPDP 2019 (RSUD Budhi Asih)

Pengalaman IELTS Computer Based di IALF Jakarta saat Pandemi Covid-19 (Februari 2021)